1. Mengetahui
dan memahami Tristate Logics Gates
2. Mengetahui
prinsip kerja Tristate Logics Gates
3. Mengetahui bentuk rangkaian Tristate Logics Gates
1. Resistor
Konfigurasi Pin
1. Tegangan
Suply: 7 V
2. Tegangan
input: 5.5 V
3. Beroperasi
pada suhu udara 0 sampai +70 derjat
4. Kisaran
suhu penyimpanan: -65 derjat sampai 150 derjat celcius
Konfigurasi
pin:
1. Vcc
: Kaki 14
2. GND
: Kaki 7
3. Input
: Kaki 1 dan 2, 4 dan 5, 13 dan 12, 10 dan 9
4. Output
: Kaki 3, 6, 1
Pin
1 : Terminal 1
Pin
2 : Terminal 2
Resistor adalah komponen elektronika pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian elektronika. Satuan Resistor adalah Ohm (simbol: Ω) yang merupakan satuan SI untuk resistansi listrik. Resitor mempunyai nilai resistansi (tahanan) tertentu yang dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin dimana nilai tegangan terhadap resistansi tersebut berbanding lurus dengan arus yang mengalir, berdasarkan persamaan hukum Ohm (V = I.R ).
Cara
menghitung nilai resistansi resistor dengan gelang warna:
a. Dengan kode warna resistor
1.
Masukkan angka langsung dari kode warna gelang pertama.
2.
Masukkan angka langsung dari kode warna gelang kedua.
3.
Masukkan angka langsung dari kode warna gelang ketiga.
4.
Masukkan jumlah nol dari kode warna gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut
dengan 10 (10^n), ini merupakan nilai toleransi dari resistor.
Resistor
dengan 4 cincin kode warna
Maka
cincin ke 1 dan ke 2 merupakan digit angka, dan cincin kode warna ke 3
merupakan faktor pengali kemudian cincin kode warnake 4 menunjukan nilai
toleransi resistor.
Resistor dengan 5 cincin kode warna
Maka
cincin ke 1, ke 2 dan ke 3 merupakan digit angka, dan cincin kode warna ke 4
merupakan faktor pengali kemudian cincin kode warna ke 5 menunjukan nilai
toleransi resistor.
Resistor dengan 6 cincin kode warna
Resistor
dengan 6 cicin warna pada prinsipnya sama dengan resistor dengan 5 cincin warna
dalam menentukan nilai resistansinya. Cincin ke 6 menentukan coefisien
temperatur yaitu temperatur maksimum yang diijinkan untuk resistor tersebut.
b.
Dengan kode
huruf
resistor
Kode
Huruf Untuk Nilai Resistansi :
· R,
berarti x1 (Ohm)
· K,
berarti x1000 (KOhm)
· M,
berarti x 1000000 (MOhm)
Kode
Huruf Untuk Nilai Toleransi :
· F,
untuk toleransi 1%
· G,
untuk toleransi 2%
· J,
untuk toleransi 5%
· K,
untuk toleransi 10%
· M,
untuk toleransi 20%
- Rumus dari Rangkaian paralel Resistor: 1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + ….. + 1/Rn
- Rumus resistor dengan hukum ohm: R = V/I
Transistor merupakan alat semikonduktor yang
dapat digunakan sebagai penguat sinyal, pemutus atau penyambung sinyal,
stabilisasi tegangan, dan fungsi lainnya. Transistor memiliki 3 kaki elektroda,
yaitu basis, kolektor, dan emitor. Pada rangkaian kali ini digunakan transistor
2N2222A bertipe
NPN. Transistor ini diperumpamakan sebagai saklar, yaitu ketika kaki basis
diberi arus, maka arus pada kolektor akan mengalir ke emiter yang disebut
dengan kondisi ON. Sedangkan ketika kaki basis tidak diberi arus, maka tidak
ada arus mengalir dari kolektor ke emitor yang disebut dengan
kondisi OFF. Namun, jika arus yang diberikan pada kaki
basis melebihi arus pada kaki kolektor atau arus pada kaki kolektor
adalah nol (karena tegangan kaki kolektor sekitar 0,2 - 0,3 V), maka transistor
akan mengalami cutoff (saklar tertutup).
Transistor
adalah sebuah komponen di dalam elektronika yang diciptakan dari bahan-bahan
semikonduktor dan memiliki tiga buah kaki. Masing-masing kaki disebut sebagai
basis, kolektor, dan emitor.
1.
Emitor (E) memiliki fungsi untuk menghasilkan elektron atau muatan negatif.
2.
Kolektor (C) berperan sebagai saluran bagi muatan negatif untuk keluar dari
dalam transistor.
3.
Basis (B) berguna untuk mengatur arah gerak muatan negatif yang keluar dari
transistor melalui kolektor.
Grafik Transitor
Karakteristik
dari masing-masing daerah operasi transistor tersebut dapat diringkas sebagai
berikut:
Daerah
Potong (cutoff)
Dioda
Emiter diberi prategangan mundur. Akibatnya, tidak terjadi pergerakan elektron,
sehingga arus Basis, IB = 0. Demikian juga, arus Kolektor, IC = 0, atau disebut
ICEO (Arus Kolektor ke Emiter dengan harga arus Basis adalah 0).
Daerah
Saturasi
Dioda
Emiter diberi prategangan maju. Dioda Kolektor juga diberi
prategangan maju. Akibatnya, arus Kolektor, IC, akan mencapai harga maksimum,
tanpa bergantung kepada arus Basis, IB, dan βdc. Hal ini, menyebabkan
Transistor menjadi komponen yang tidak dapat dikendalikan. Untuk menghindari
daerah ini, Dioda Kolektor harus diberi prateganan mundur, dengan tegangan
melebihi VCE(sat), yaitu tegangan yang menyebabkan Dioda Kolektor saturasi.
Daerah
Aktif
Dioda
Emiter diberi prategangan maju. Dioda Kolektor diberi prategangan mundur.
Terjadi sifat-sifat yang diinginkan, dimana:
atau
Gerbang
NAND adalah gabungan gerbang NOT dan AND mempunyai dua atau lebih sinyal
masukan (input) tetapi hanya satu sinyal keluaran (output). IC 7400
merupakan ic yang dibangun dari gerbang logika dasar NAND. Gerbang NAND
menghendaki semua inputnya bernilai 0 (terhubung dengan ground) atau salah
satunya bernilai 1 agar menghasilkan output yang berharga 1.
Gerbang
NAND atau disebut juga "NAND GATE" adalah jenis gerbang logika
kombinasi yang memiliki dua input (Masukan) dan satu output (keluaran). Pada
dasarnya gerbang NAND merupakan pengembangan atau kombinasi dari gerbang AND
dan gerbang NOT "NAND = NOT AND". Untuk lebih jelasnya perhatikan
simbol dan gerbang kebenaran gerbang NAND berikut.
Pada
gerbang logika NAND, simbol yang menandakan operasi gerbang logika NAND adalah
tanda bar (-) diatas variabel, perhatikan gambar diatas.
Perhatikan
tabel kebenaran gerbang NAND. Cara cepat untuk mengingat tabelnya adalah dengan
mengingat pernyataan berikut. "Gerbang NAND akan menghasilkan output
logika 0 bila semua inputnya memiliki logika 1" sedangkan " Gerbang
NAND akan menghasilkan keluaran logika 1 bila salah satu input atau semua input
memiliki logika 0".
Secara
singkat, cukup mengingat gerbang logika AND, karena output dari gerbang logika
NAND merupakan kebalikan dari output gerbang AND.
Transistor
Gerbang NAND
Secara
sederhana, gerbang logika NAND 2 input dapat dibangun menggunakan RTL
Resistor-transistor Switch yang terhubung bersama degan input yang terhubung
langsung ke basis transistor, dimana transistor harus dalam keadaan cut-off
"MATI" untuk keluaran Q.
Gerbang
logika NAND dapat menghasilkan fungsi logis yang diinginkan dengan simbol
berupa gerbang AND standar dengan tambahan lingkaran (biasa juga disebut
sebagai "Gelembung Inversi" pada bagian output yang mana mewakili
gerbang NOT) yang disebut sebagai operasi logika NAND.
Jenis
Gerbang Logika NAND
1. Gerbang logika NAND 2 Input
Berdasarkan gambar diatas ekspresi
Boolean untuk gerbang NAND 4 input yaitu :
Q = A.B.C.D
Inverter
atau pembalik(NOT) adalah suatu gerbang yang bertujuan untuk menghasilkan
logika output kebalikan dari logika input Gerbang NOT merupakan gerbang di mana
keluarannya akan selalu berlawanan dengan masukannya. Bila pada masukan diberikan
tegangan ,maka transistor akan jenuh dan keluaran akan bertegangan nol.
Sedangkan bila pada masukannya diberi tegangan tertentu, maka transistor
akan cut off, sehingga keluaran akan bertegangan tidak nol.
Adapun
simbol dan tabel kebenaran gerbang Inverter seperti berikut:
Status
logika Pengertian logis, benar atau salah, dari sinyal biner yang diberikan.
Sinyal biner adalah sinyal digital yang hanya memiliki dua nilai yang valid.
Dalam istilah fisik, pengertian logis dari sinyal biner ditentukan oleh level
tegangan atau nilai arus sinyal, dan ini pada gilirannya ditentukan oleh
teknologi perangkat. Dalam sirkuit TTL, misalnya, keadaan sebenarnya diwakili
oleh logika 1, kira-kira sama dengan +5 volt pada garis sinyal; logika 0
kira-kira 0 volt. Tingkat tegangan antara 0 dan +5 volt dianggap tidak
ditentukan.
Gerbang
Logika (Logic Gates) adalah sebuah entitas untuk melakukan
pengolahan input-input yang berupa bilangan biner (hanya terdapat 2
kode bilangan biner yaitu, angka 1 dan 0) dengan menggunakan Teori
Matematika Boolean sehingga dihasilkan sebuah sinyal output yang dapat
digunakan untuk proses berikutnya.
Saklar
atau lebih tepatnya adalah Saklar listrik adalah suatu komponen atau perangkat
yang digunakan untuk memutuskan atau menghubungkan aliran listrik. Saklar yang
dalam bahasa Inggris disebut dengan Switch ini merupakan salah satu komponen
atau alat listrik yang paling sering digunakan. Hampir semua peralatan
Elektronika dan Listrik memerlukan Saklar untuk menghidupkan atau mematikan
alat listrik yang digunakan.
Pada
dasarnya, sebuah Saklar sederhana terdiri dari dua bilah konduktor (biasanya
adalah logam) yang terhubung ke rangkaian eksternal, Saat kedua bilah konduktor
tersebut terhubung maka akan terjadi hubungan arus listrik dalam rangkaian.
Sebaliknya, saat kedua konduktor tersebut dipisahkan maka hubungan arus listrik
akan ikut terputus.
Saklar
yang paling sering ditemukan adalah Saklar yang dioperasikan oleh tangan
manusia dengan satu atau lebih pasang kontak listrik. Setiap pasangan kontak
umumnya terdiri dari 2 keadaan atau disebut dengan “State”. Kedua keadaan
tersebut diantaranya adalah Keadaan “Close” atau “Tutup” dan Keadaan “Open”
atau “Buka”. Close artinya terjadi sambungan aliran listrik sedangkan Open
adalah terjadinya pemutusan aliran listrik.
Cara
Kerja Saklar/Switch Listrik:
Berdasarkan
dua keadaan tersebut, Saklar pada umumnya menggunakan istilah Normally Open
(NO) untuk Saklar yang berada pada keadaan Terbuka (Open) pada kondisi awal.
Ketika ditekan, Saklar yang Normally Open (NO) tersebut akan berubah menjadi
keadaan Tertutup (Close) atau “ON”. Sedangkan Normally Close (NC)
adalah saklar yang berada pada keadaan Tertutup (Close) pada kondisi awal dan
akan beralih ke keadaan Terbuka (Open) ketika ditekan
Berikut
ini adalah Simbol Saklar/Swicth berdasarkan jumlah Pole dan Throw-nya.
LED
merupakan keluarga dari Dioda yang terbuat dari Semikonduktor. Cara kerjanya
pun hampir sama dengan Dioda yang memiliki dua kutub yaitu kutub Positif (P)
dan Kutub Negatif (N). LED hanya akan memancarkan cahaya apabila dialiri
tegangan maju (bias forward) dari Anoda menuju ke Katoda.
Ketika
LED dialiri tegangan maju atau bias forward yaitu dari Anoda (P) menuju ke
Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-Type material akan berpindah ke wilayah
yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang bermuatan positif (P-Type
material). Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan melepaskan photon dan
memancarkan cahaya monokromatik (satu warna).
Tegangan
Maju LED
Motor
Listrik DC atau DC Motor adalah suatu perangkat yang mengubah energi
listrik menjadi energi kinetik atau gerakan (motion). Motor DC ini juga dapat
disebut sebagai Motor Arus Searah. Seperti namanya, DC Motor memiliki dua
terminal dan memerlukan tegangan arus searah atau DC (Direct Current) untuk
dapat menggerakannya. Motor Listrik DC ini biasanya digunakan pada
perangkat-perangkat Elektronik dan listrik yang menggunakan sumber listrik DC
seperti Vibrator Ponsel, Kipas DC dan Bor Listrik DC.
Prinsip Kerja Motor DC
Terdapat
dua bagian utama pada sebuah Motor Listrik DC,
yaitu Stator dan Rotor. Stator adalah bagian motor
yang tidak berputar, bagian yang statis ini terdiri dari rangka dan kumparan
medan. Sedangkan Rotor adalah bagian yang berputar, bagian Rotor ini
terdiri dari kumparan Jangkar. Dua bagian utama ini dapat dibagi lagi menjadi
beberapa komponen penting yaitu diantaranya adalah Yoke (kerangka
magnet), Poles (kutub motor), Field winding (kumparan medan
magnet), Armature Winding (Kumparan Jangkar), Commutator (Komutator)
dan Brushes (kuas/sikat arang).
Pada
prinsipnya motor listrik DC menggunakan fenomena elektromagnet untuk bergerak,
ketika arus listrik diberikan ke kumparan, permukaan kumparan yang bersifat
utara akan bergerak menghadap ke magnet yang berkutub selatan dan kumparan yang
bersifat selatan akan bergerak menghadap ke utara magnet. Saat ini, karena
kutub utara kumparan bertemu dengan kutub selatan magnet ataupun kutub selatan
kumparan bertemu dengan kutub utara magnet maka akan terjadi saling tarik
menarik yang menyebabkan pergerakan kumparan berhenti.
Untuk
menggerakannya lagi, tepat pada saat kutub kumparan berhadapan dengan kutub
magnet, arah arus pada kumparan dibalik. Dengan demikian, kutub utara kumparan
akan berubah menjadi kutub selatan dan kutub selatannya akan berubah menjadi
kutub utara. Pada saat perubahan kutub tersebut terjadi, kutub selatan kumparan
akan berhadap dengan kutub selatan magnet dan kutub utara kumparan akan
berhadapan dengan kutub utara magnet. Karena kutubnya sama, maka akan terjadi
tolak menolak sehingga kumparan bergerak memutar hingga utara kumparan
berhadapan dengan selatan magnet dan selatan kumparan berhadapan dengan utara
magnet. Pada saat ini, arus yang mengalir ke kumparan dibalik lagi dan kumparan
akan berputar lagi karena adanya perubahan kutub. Siklus ini akan berulang-ulang
hingga arus listrik pada kumparan diputuskan.
Relay
adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen
Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni
Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay
menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga
dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang
bertegangan lebih tinggi.
Terdapat
besi atau yang disebut dengan nama iron core dililit oleh sebuah kumparan yang
berfungsi sebagai pengendali. Sehingga ketika kumparan coil diberikan arus
listrik maka akan menghasilkan gaya elektromagnet. Gaya tersebut selanjutnya
akan menarik armature untuk pindah posisi dari normally close ke normally open.
Dengan demikian saklar menjadi pada posisi baru normally open yang dapat
menghantarkan arus listrik. Ketika armature sudah tidak dialiri arus listrik
lagi maka ia akan kembali pada posisi awal, yaitu normally close.
Fitur:
1. Tegangan pemicu (tegangan kumparan) 5V
2. Arus pemicu 70mA
3. Maksimum beban AC 10A @ 250/125V
4. Maksimum baban DC 10A @ 30/28V
5. Switching maksimum 300 operasi/menit
Gerbang
logika tristate memiliki tiga kemungkinan status keluaran, yaitu status logika
'1', status logika '0' dan keadaan impedansi tinggi. Status impedansi tinggi
dikontrol oleh input ENABLE eksternal. Itu Input ENABLE memutuskan apakah
gerbang aktif atau dalam keadaan impedansi tinggi. Saat aktif, itu bisa menjadi
'0' atau '1' tergantung pada kondisi masukan. Salah satu keuntungan utama dari
gerbang ini adalah mereka input dan output dapat dihubungkan secara paralel ke
jalur bus umum.
Gambar 4.27 (a) menunjukkan sirkuit simbol gerbang NAND tristate dengan input HIGH ENABLE aktif, bersama dengan tabel kebenarannya.
Yang satu ditunjukkan pada Gambar 4.27 (b) memiliki input LOW ENABLE aktif. Ketika perangkat tristate disejajarkan, hanya satu di antaranya diaktifkan pada satu waktu.
Gambar 4.28
menunjukkan kesejajaran inverter tristate yang memiliki TINGGI aktif AKTIFKAN
masukan.
1. Buka
aplikasi Proteus
2. Siapkan
alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat rangkaian
3. Disarankan
agar membaca datasheet tiap komponen terlebih dahulu
4. Pasang
Logicstate, Switch, Push Button, Gerbang logika NAND, Gerbang logika NOT,
resistor, transistor NPN, relay, led, motor, ground, voltmeter DC, dan power
supply seperti beberapa rangkaian dibawah
5. Atur
logicstate, switch, button, dan nilai resistor
6. Coba
dijalankan rangkaian apabila ouput hidup (led dan motor), maka rangkaian bisa digunakan.
a. Rangkaian
Gambar 4.27 (a)
Gambar 4.27 (b)
Gambar 4.28
Rangkaian
1:
Ketika
ketiga logicstate berlogika 0 (low), maka akan masuk ke input gerbang logika
NAND logika 0 sesuai dengan tabel kebenaran AND bahwa 0 dan 0 akan menghasilkan
0. Karena input 0 maka pada gerbang NAND terjadi pembalikan logika sehingga
output gerbang NAND menjadi 1 (HIGH)
yang mana sesuai dengan tabel kebenaran gerbang NAND. Setelah
berlogika 1 maka terukur tegangan keluaran dari gerbang NAND sebesar 4.96V lalu diteruskan
pada kaki basis transistor yang bertegangan sebesar 0.71V dan sudah
mengaktifkan transistor. Arus juga mengalir dari vcc masuk ke relay,
dikarenakan relay mendapat tegangan yang cukup maka relay bergeser ke kiri dan
mengakibatkan output berupa motor dc dan led hidup. Sedangkan ketika ketiga
logicstate berlogika 1 (high), maka masuk ke input gerbang logika NAND logika 1,
sesuai dengan tabel kebenaran AND bahwa 1 dan 1 akan menghasilkan 1 lalu
dioperasikan lagi dengan input ketiga yang juga sama-sama berlogika 1 maka akan
menghasilkan 1. Karena input 1 maka pada gerbang NAND terjadi pembalikan
logika sehingga output gerbang NAND menjadi 0 (low) yang mana sesuai dengan
tabel kebenaran gerbang NAND. Begitu seterusnya ketika di uji dengan
input seperti pada tabel kebenaran, hasilnya juga akan sama dengan output
pada tabel kebenaran.
Rangkaian
2:
Apabila
switch 1 berlogika 1 (HIGH), switch 2 berlogika 1 (HIGH), dan switch 3
berlogika 0 (LOW), dikarenakan pada kaki input NAND yang ketiga terdapat
inverter(NOT) maka akan terjadi pembalikan logika menjadi 1 (HIGH). Dikarenakan
input pada NAND berlogika (1 1 1) maka keluaran atau output nya menjadi
berlogika 0 (LOW) dan mengakibatkan tidak adanya tegangan pada kaki base
transistor sehingga transistor mengalami reverse bias dan relay tidak bergeser
kekiri yang berdampak pada output yang berupa motor dc dan led tidak menyala.
Hal ini sesuai dengan tabel kebenaran.
Sedangkan selain kondisi diatas, output pada gerbang logika NAND akan berlogika
1 (HIGH) sehingga tegangan keluarannya sebesar 4.96V dan tegangan VBE
transistor sebesar 0.71V yang mana tegangan ini mencukupi untuk transistor on
(forward bias). Arus mengalir dari power supply ke relay yang mana tegangan
pada relay mencukupi untuk mengaktifkan relay sehingga relay bergeser kekiri
dan menyebabkan output rangkaian berupa motor dc dan led menyala. Hal ini
sesuai dengan tabel kebenaran.
Rangkaian
3:
Apabila
button B berlogika 1 (HIGH)
dan button A C D E F berlogika 0 (LOW), maka akan menghasilkan output gerbang
NOT (inverter) U3:A berlogika 1 lalu akan diteruskan ke kaki base dari
transistor dan menghasilkan tegangan sebesar 0.82V yang mana tegangan sebesar
ini telah mencukupi untuk transistor on (forward bias). Arus mengalir dari
power supply ke relay yang mana tegangan pada relay mencukupi untuk
mengaktifkan relay sehingga relay bergeser kekiri dan menyebabkan output
rangkaian berupa led dan motor
menyala. Sedangkan U3:B dan U3:C tidak terdapat keluaran logika.
Perlakuan yang sama jika dilakukan pada button D dan F seperti button B diatas,
dan dengan kondisi yang sama yaitu dengan mengatur logika pada button A C E
berlogika 0 (LOW), maka akan
menghasilkan keluaran yang sama dengan yang terjadi pada button B yang mana
akan menghidupkan led dan motor.
Apabila
salah satu atau semua button A C E berlogika 1 (HIGH) dan jika button B D F
berlogika 0 (LOW),
maka output pada gerbang NOT (inverter) ialah logika 0 (LOW) yang mana tidak
adanya tegangan untuk transistor menjadi on dan mengakibatkan output rangkaian
yang berupa led dan motor
tidak menyala.
Jawab:
2. Apa
yang dimaksud dengan gerbang logika NAND dan berikan simbol serta tabel
kebenarannya!
Jawab:
Gerbang
logika NAND
atau disebut juga "NAND GATE" adalah jenis gerbang logika kombinasi
yang memiliki dua input (Masukan) dan satu output (keluaran). Pada dasarnya
gerbang NAND merupakan pengembangan atau kombinasi dari gerbang AND dan gerbang
NOT "NAND = NOT AND".
1. Gambarkan gerbang NOT tiga keadaan
dengan enable aktif tinggi beserta tabel kebenaran!
2. Pada gambar rangkaian gerbang logika
di bawah, tentukan keadaan A,B,C, dan D apa saja yang menjadikan Y tinggi?
Penentuan
jawaban atas pertanyaan di atas dapat dilakukan dengan membuat tabel kebenaran.
1.
Dari gerbang NAND nomor 3 dapat dinyatakan: Y akan rendah jika E dan F tinggi.
2.
Dari gerbang NAND nomor 1 dapat dinyatakan: E akan rendah jika A dan B tinggi.
3.
Dari gerbang NAND nomor 2 dapat dinyatakan: F akan rendah jika C dan D tinggi.
Ketiga
pernyataan di atas agak sulit untuk dikaitkan. Pernyataan nomor 1 tidak dapat
diikuti oleh pernyataan nomor 2 dan 3. Pernyataan nomor 1 mensyaratkan E tinggi
dan F tinggi; sedangkan pernyataan nomor 2 memberikan keadaan E rendah dan
pernyataan nomor 3 memberikan keadaan F rendah. Bahkan dalam soal ditanyakan
masukan apa yang menjadikan Y tinggi, padahal di pernyataan nomor 1 dinyatakan
Y rendah.
Agar
ketiga pernyataan di atas dapat dikaitkan, gerbang nomor tiga diubah ke gerbang
alternatifnya, yaitu OR dengan kedua masukan aktif rendah seperti pada gambar
dibawah. Sehingga didapat pernyataan:
1.
Y akan tinggi jika E atau F rendah.
2.
E akan rendah jika A dan B tinggi.
3.
F akan rendah jika C dan D tinggi.
Sehingga
didapat pernyataan Y akan tinggi jika:
1.
A dan B tinggi atau
2.
C dan D tinggi
1. Apa saja kemungkinan status keluaran dari gerbang logika
tristate?
a. Status logika ‘0’, status logika ‘1’, dan keadaan impedansi
rendah (low-Z)
b. Status logika ‘0’, status logika ‘1’, dan keadaan
impedansi tinggi (high-Z)
c. Status logika ‘0’, status logika ‘1’, dan status logika
‘2’
d. Status logika ‘0’ dan status logika ‘10'
e. Semua jawaban salah
Jawaban: B. Status logika ‘0’, status logika ‘1’, dan
keadaan impedansi tinggi (high-Z)
b. Gerbang NAND Tristate dengan input HIGH Enable aktif
c. Gerbang NOT Tristate dengan input HIGH Enable aktif
d. Gerbang NAND Tristate dengan input HIGH Enable aktif
e. Gerbang NOR Tristate dengan input LOW Enable aktif
Jawaban: D. Gerbang NAND Tristate dengan input HIGH Enable
aktif
HTML
Datasheet Resistor
Datasheet Transistor
Datasheet Gerbang NAND
Datasheet Gerbang Inverter (NOT)
Datasheet LED
Datasheet Relay
Tidak ada komentar:
Posting Komentar