a. Untuk mengetahui dan memahami tentang pengaplikasian sistem digital
b. Untuk mengetahui dan memahami rangkaian kontrol kelembaman tanah rumah tanaman
a. Voltmeter DC
a. Resistor
· Kalibrasi
dalam satuan derajat celcius.
· Lineritas
+10 mV/ º C.
· Akurasi
0,5 º C pada suhu ruang.
· Range
+2 º C – 150 º C.
· Dioperasikan
pada catu daya 4 V – 30 V.
· Arus
yang mengalir kurang dari 60 μA.
LDR (Light Dependent Resistor) merupakan salah satu komponen resistor yang nilai resistansinya akan berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya yang mengenai sensor ini. LDR juga dapat digunakan sebagai sensor cahaya.
Spesifikasi:
· Tegangan maksimum (DC): 150V
· Konsumsi arus maksimum: 100mW
· Tingkatan Resistansi/Tahanan : 10Ω sampai 100KΩ
· Puncak spektral: 540nm (ukuran gelombang cahaya)
· Waktu Respon Sensor : 20ms – 30ms
· Suhu operasi: -30° Celsius – 70° Celcius.
e. Transistor
Konfigurasi Pin
Spesifikasi
Operasional Amplifier atau lebih dikenal dengan Op Amp adalah suatu komponen elektronika analog yang berfungsi sebagai penguat atau amplifier multiguna. Penguat ini memiliki dua input yaitu inverting dan non-inverting, serta sebuah terminal output.
Spesifikasi:
Gerbang AND (IC 4081) memerlukan 2 atau lebih Masukan (Input) untuk menghasilkan hanya 1 Keluaran (Output). Gerbang AND akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 1 jika semua masukan (Input) bernilai Logika 1 dan akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 0 jika salah satu dari masukan (Input) bernilai Logika 0.
Konfigurasi pin :
- Pin 7 adalah suplai negatif
- Pin 14 adalah suplai positif
- Pin 1 & 2, 5 & 6, 8 & 9, 12 & 13 adalah input gerbang
- Pin 3, 4, 10, 11 adalah keluaran gerbang
Spesifikasi :
- Catu daya : 3 V - 15 V
- Fungsi : Quad 2-Input AND Gate
- Propagation delay : 55 ns
- Level tegangan I/O : CMOS
- Kemasan : DIP 14-pin
j. Inverter (Not)
k. Dioda
Diode adalah komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat semikonduktor, yang memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah dan menghambat arus dari arah sebaliknya.
Pin konfigurasi dan Spesifikasi:
l. LED
2. Available in different resistance values like 500Ω, 1K, 2K, 5K, 10K, 22K, 47K, 50K, 100K, 220K, 470K, 500K, 1 M.
3. Power Rating: 0.3W
4. Maximum Input Voltage: 200Vdc
5. Rotational Life: 2000K cycles
Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat atau membatasi aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian elektronika. Satuan atau nilai resistansi suatu resistor disebut Ohm dilambangkan dengan simbol Omega (Ω).
Simbol Resistor
Cara Menentukan Nilai Resistor
a. Dengan Kode Warna
- Resistor dengan 4 cincin kode warna
Maka cincin ke 1 dan ke 2 merupakan digit angka, dan cincin kode warna ke 3 merupakan faktor pengali kemudian cincin kode warnake 4 menunjukan nilai toleransi resistor.
- Resistor dengan 5 cincin kode warna
Maka cincin ke 1, ke 2 dan ke 3 merupakan digit angka, dan cincin kode warna ke 4 merupakan faktor pengali kemudian cincin kode warna ke 5 menunjukan nilai toleransi resistor.
- Resistor dengan 6 cincin warna
Resistor dengan 6 cicin warna pada prinsipnya sama dengan resistor dengan 5 cincin warna dalam menentukan nilai resistansinya. Cincin ke 6 menentukan coefisien temperatur yaitu temperatur maksimum yang diijinkan untuk resistor tersebut.
b. Dengan Kode Huruf Resistor
Kode Huruf Untuk Nilai Resistansi :
- R, berarti x1 (Ohm)
- K, berarti x1000 (KOhm)
- M, berarti x 1000000 (MOhm)
Kode Huruf Untuk Nilai Toleransi :
- F, untuk toleransi 1%
- G, untuk toleransi 2%
- J, untuk toleransi 5%
- K, untuk toleransi 10%
- M, untuk toleransi 20%
Rumus Menentukan Nilai Resitor
- Resistor Seri R(total) = R1+R2+ R(selanjut nya).
- Resistor Paralel R(total) = 1/R(total) = 1/R1 + 1/R2 + 1/R(seterusnya).
Soil Moisture Sensor merupakan module untuk mendeteksi kelembaban tanah, yang dapat diakses menggunakan microcontroller seperti arduino.Sensor kelembaban tanah ini dapat dimanfaatkan pada sistem pertanian, perkebunan, maupun sistem hidroponik mnggunakan hidroton.
Soil Moisture Sensor dapat digunakan untuk sistem penyiraman otomatis atau untuk memantau kelembaban tanah tanaman secara offline maupun online. Sensor yang dijual pasaran mempunyai 2 module dalam paket penjualannya, yaitu sensor untuk deteksi kelembaban, dan module elektroniknya sebagai amplifier sinyal.
Jika menggunakan pin Digital Output maka keluaran hanya bernilai 1 atau 0 dan harus inisalisasi port digital sebagai Input (pinMode(pin, INPUT)). Sedangkan jika menggunkan pin Analog Output maka keluaran yang akan muncul adalah sebauah angka diantara 0 sampai 1023 dan inisialisasi hanya perlu menggunkan analogRead(pin).
CARA KERJA SENSOR
Pada saat diberikan catudaya dan disensingkan pada tanah, maka nilai Output Analog akan berubah sesuai dengan kondisi kadar air dalam tanah.
Pada saat kondisi tanah :
· Basah : tegangan output akan turun
· Kering : tegangan output akan naik
Tegangan tersebut dapat dicek menggunakan voltmeter DC. Dengan pembacaan pada pin ADC pada microcontroller dengan tingkat ketelitian 10 bit, maka akan terbaca nilai dari range 0 – 1023. Sedangkan untuk Output Digital dapat diliat pada nyala led Digital output menyala atau tidak dengan mensetting nilai ambang pada potensiometer.
· Kelembaban tanah melebihi dari nilai ambang maka led akan padam
· Kelembaban tanah kurang dari nilai ambang maka led akan menyala
Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. Sensor Suhu LM35 yang dipakai dalam penelitian ini berupa komponen elektronika elektronika yang diproduksi oleh National Semiconductor. LM35 memiliki keakuratan tinggi dan kemudahan perancangan jika dibandingkan dengan sensor suhu yang lain, LM35 juga mempunyaikeluaran impedansi yang rendah dan linieritas yang tinggi sehingga dapat dengan mudah dihubungkan dengan rangkaian kendali khusus serta tidak memerlukan penyetelan lanjutan.
IC LM 35 ini tidak memerlukan pengkalibrasian atau penyetelan dari luar karena ketelitiannya sampai lebih kurang seperempat derajat celcius pada temperature ruang. Jangka sensor mulai dari – 55°C sampai dengan 150°C, IC LM35 penggunaannya sangat mudah, difungsikan sebagai kontrol dari indicator tampilan catu daya terbelah. IC LM 35 dapat dialiri arus 60 μ A dari supplay sehingga panas yang ditimbulkan sendiri sangat rendah kurang dari 0 ° C di dalam suhu ruangan. Untuk mendeteksi suhu digunakan sebuah sensor suhu LM35 yang dapat dikalibrasikan langsung dalam C (celcius), LM35 ini difungsikan sebagai basic temperature sensor.
d. LDRLDR (Light Dependent Resistor) merupakan salah satu komponen resistor yang nilai resistansinya akan berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya yang mengenai sensor ini. LDR juga dapat digunakan sebagai sensor cahaya. Perlu diketahui bahwa nilai resistansi dari sensor ini sangat bergantung pada intensitas cahaya. Semakin banyak cahaya yang mengenainya, maka akan semakin menurun nilai resistansinya. Sebaliknya jika semakin sedikit cahaya yang mengenai sensor (gelap), maka nilai hambatannya akan menjadi semakin besar sehingga arus listrik yang mengalir akan terhambat.
Beberapa karakteristik yang terdapat pada sensor LDR antara lain adalah :
· Tegangan maksimum (DC) : 150 V
· Konsumsi Arus Maksimum : 100 mW
· Tingkatan Resistansi / Tahanan : 10 Ohm hingga 100k Ohm
· Puncak Spektral : 540 nm (ukuran gelombang cahaya)
· Waktu Respon Sensor : 20ms – 30 ms
· Suhu Operasi : -30o Celcius – 70o Celcius
Fungsi Sensor LDR
LDR berfungsi sebagai sebuah sensor cahaya dalam berbagai macam rangkaian elektronika seperti saklar otomatis berdasarkan cahaya yang jika sensor terkena cahaya maka arus listrik akan mengalir(ON) dan sebaliknya jika sensor dalam kondisi minim cahaya(gelap) maka aliran listrik akan terhambat(OFF). LDR juga sering digunakan sebagai sensor lampu penerang jalan otomatis, lampu kamar tidur, alarm, rangkaian anti maling otomatis menggunakan laser, sutter kamera otomatis, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Cara Kerja Sensor LDR
Prinsip kerja LDR sangat sederhana tak jauh berbeda dengan variable resistor pada umumnya. LDR dipasang pada berbagai macam rangkaian elektronika dan dapat memutus dan menyambungkan aliran listrik berdasarkan cahaya. Semakin banyak cahaya yang mengenai LDR maka nilai resistansinya akan menurun, dan sebaliknya semakin sedikit cahaya yang mengenai LDR maka nilai hambatannya akan semakin membesar.
Transistor adalah sebuah komponen di dalam elektronika yang diciptakan dari bahan-bahan semikonduktor dan memiliki tiga buah kaki. Masing-masing kaki disebut sebagai basis, kolektor, dan emitor.
Emitor (E) memiliki fungsi untuk menghasilkan elektron atau muatan negatif.
Kolektor (C) berperan sebagai saluran bagi muatan negatif untuk keluar dari dalam transistor.
Basis (B) berguna untuk mengatur arah gerak muatan negatif yang keluar dari transistor melalui kolektor.
Pada dasarnya, Relay terdiri dari 4 komponen dasar yaitu :
- Electromagnet (Coil)
- Armature
- Switch Contact Point (Saklar)
- Spring
Kontak Poin (Contact Point) Relay terdiri dari 2 jenis yaitu :
- Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi CLOSE (tertutup)
- Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi OPEN (terbuka)
Motor Listrik DC atau DC Motor adalah suatu perangkat yang mengubah energi listrik menjadi energi kinetik atau gerakan (motion). Motor DC ini juga dapat disebut sebagai Motor Arus Searah. Seperti namanya, DC Motor memiliki dua terminal dan memerlukan tegangan arus searah atau DC (Direct Current) untuk dapat menggerakannya. Motor Listrik DC ini biasanya digunakan pada perangkat-perangkat Elektronik dan listrik yang menggunakan sumber listrik DC seperti Vibrator Ponsel, Kipas DC dan Bor Listrik DC.
Prinsip Kerja Motor DC
Terdapat dua bagian utama pada sebuah Motor Listrik DC, yaitu Stator dan Rotor. Stator adalah bagian motor yang tidak berputar, bagian yang statis ini terdiri dari rangka dan kumparan medan. Sedangkan Rotor adalah bagian yang berputar, bagian Rotor ini terdiri dari kumparan Jangkar. Dua bagian utama ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa komponen penting yaitu diantaranya adalah Yoke (kerangka magnet), Poles (kutub motor), Field winding (kumparan medan magnet), Armature Winding (Kumparan Jangkar), Commutator (Komutator) dan Brushes (kuas/sikat arang).
Pada prinsipnya motor listrik DC menggunakan fenomena elektromagnet untuk bergerak, ketika arus listrik diberikan ke kumparan, permukaan kumparan yang bersifat utara akan bergerak menghadap ke magnet yang berkutub selatan dan kumparan yang bersifat selatan akan bergerak menghadap ke utara magnet. Saat ini, karena kutub utara kumparan bertemu dengan kutub selatan magnet ataupun kutub selatan kumparan bertemu dengan kutub utara magnet maka akan terjadi saling tarik menarik yang menyebabkan pergerakan kumparan berhenti.
Untuk menggerakannya lagi, tepat pada saat kutub kumparan berhadapan dengan kutub magnet, arah arus pada kumparan dibalik. Dengan demikian, kutub utara kumparan akan berubah menjadi kutub selatan dan kutub selatannya akan berubah menjadi kutub utara. Pada saat perubahan kutub tersebut terjadi, kutub selatan kumparan akan berhadap dengan kutub selatan magnet dan kutub utara kumparan akan berhadapan dengan kutub utara magnet. Karena kutubnya sama, maka akan terjadi tolak menolak sehingga kumparan bergerak memutar hingga utara kumparan berhadapan dengan selatan magnet dan selatan kumparan berhadapan dengan utara magnet. Pada saat ini, arus yang mengalir ke kumparan dibalik lagi dan kumparan akan berputar lagi karena adanya perubahan kutub. Siklus ini akan berulang-ulang hingga arus listrik pada kumparan diputuskan.
Op-Amp adalah salah satu dari bentuk IC Linear yang berfungsi sebagai Penguat Sinyal listrik. Sebuah Op-Amp terdiri dari beberapa Transistor, Dioda, Resistor dan Kapasitor yang terinterkoneksi dan terintegrasi sehingga memungkinkannya untuk menghasilkan Gain (penguatan) yang tinggi pada rentang frekuensi yang luas.
Simbol
Karakteristik IC OpAmp
· Penguatan Tegangan Open-loop atau Av = ∞ (tak terhingga)
· Tegangan Offset Keluaran (Output Offset Voltage) atau Voo = 0 (nol)
· Impedansi Masukan (Input Impedance) atau Zin= ∞ (tak terhingga)
· Impedansi Output (Output Impedance ) atau Zout = 0 (nol)
· Lebar Pita (Bandwidth) atau BW = ∞ (tak terhingga)
· Karakteristik tidak berubah dengan suhu
Inverting Amplifier
Rumus:
NonInverting
Rumus:
Komparator
Rumus:
Adder
Rumus:
Bentuk Gelombang
j. Inverter
Inverter atau pembalik(NOT) adalah suatu gerbang yang bertujuan untuk menghasilkan logika output kebalikan dari logika input Gerbang NOT merupakan gerbang di mana keluarannya akan selalu berlawanan dengan masukannya. Bila pada masukan diberikan tegangan ,maka transistor akan jenuh dan keluaran akan bertegangan nol. Sedangkan bila pada masukannya diberi tegangan tertentu, maka transistor akan cut off, sehingga keluaran akan bertegangan tidak nol.
Adapun simbol dan tabel kebenaran gerbang Inverter seperti berikut:
Dioda (Diode) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor dan mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah tetapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Oleh karena itu, Dioda sering dipergunakan sebagai penyearah dalam Rangkaian Elektronika. Dioda pada umumnya mempunyai 2 Elektroda (terminal) yaitu Anoda (+) dan Katoda (-) dan memiliki prinsip kerja yang berdasarkan teknologi pertemuan p-n semikonduktor yaitu dapat mengalirkan arus dari sisi tipe-p (Anoda) menuju ke sisi tipe-n (Katoda) tetapi tidak dapat mengalirkan arus ke arah sebaliknya.
Berdasarkan Fungsi Dioda, Dioda dapat dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya:
· Dioda Penyearah (Dioda Biasa atau Dioda Bridge) yang berfungsi sebagai penyearah arus AC ke arus DC.
· Dioda Zener yang berfungsi sebagai pengaman rangkaian dan juga sebagai penstabil tegangan.
· Dioda LED yang berfungsi sebagai lampu Indikator ataupun lampu penerangan
· Dioda Photo yang berfungsi sebagai sensor cahaya
· Dioda Schottky yang berfungsi sebagai Pengendali
Setiap kode pada dioda menetukan nilai dioda dengan nilai :
Untuk menentukan arus zener (IZ), berlaku persamaan :
Pada grafik terlihat bahwa pada tegangan dibawah ambang batas tegangan mundur (reverse) sebuah dioda akan tembus (menghantar) dan tidak bisa menahan lagi. Batas ini disebut dengan area tegangan breakdown dioda. Kondisi dioda pada area ini adalah tembus atau menghantar dan tidak menghambat. Kemudian pada level tegangan diantara tegangan breakdown dan tegangan forward terdapat area tegangan reverse dan tegangan cut off. Pada area ini kondisi dioda adalah menahan atau tidak mengalirkan arus listrik.
l. LED
LED merupakan keluarga dari Dioda yang terbuat dari Semikonduktor. Cara kerjanya pun hampir sama dengan Dioda yang memiliki dua kutub yaitu kutub Positif (P) dan Kutub Negatif (N). LED hanya akan memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias forward) dari Anoda menuju ke Katoda.
Ketika LED dialiri tegangan maju atau bias forward yaitu dari Anoda (P) menuju ke Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-Type material akan berpindah ke wilayah yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang bermuatan positif (P-Type material). Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan melepaskan photon dan memancarkan cahaya monokromatik (satu warna).
Tegangan Maju LED
Pada dasarnya bagian-bagian penting dalam Komponen Potensiometer adalah :
1. Penyapu atau disebut juga dengan Wiper
2. Element Resistif
3. Terminal
Jenis-jenis Potensiometer
1. Potensiometer Slider, yaitu Potensiometer yang nilai resistansinya dapat diatur dengan cara menggeserkan Wiper-nya dari kiri ke kanan atau dari bawah ke atas sesuai dengan pemasangannya. Biasanya menggunakan Ibu Jari untuk menggeser wiper-nya.
2. Potensiometer Rotary, yaitu Potensiometer yang nilai resistansinya dapat diatur dengan cara memutarkan Wiper-nya sepanjang lintasan yang melingkar. Biasanya menggunakan Ibu Jari untuk memutar wiper tersebut. Oleh karena itu, Potensiometer Rotary sering disebut juga dengan Thumbwheel Potentiometer.
3. Potensiometer Trimmer, yaitu Potensiometer yang bentuknya kecil dan harus menggunakan alat khusus seperti Obeng (screwdriver) untuk memutarnya. Potensiometer Trimmer ini biasanya dipasangkan di PCB dan jarang dilakukan pengaturannya.
Fungsi-fungsi Potensiometer
1. Sebagai pengatur Volume pada berbagai peralatan Audio/Video seperti Amplifier, Tape Mobil, DVD Player.
2. Sebagai Pengatur Tegangan pada Rangkaian Power Supply
3. Sebagai Pembagi Tegangan
4. Aplikasi Switch TRIAC
5. Digunakan sebagai Joystick pada Tranduser
6. Sebagai Pengendali Level Sinyal
1. Buka aplikasi Proteus
2. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat rangkaian
3. Disarankan agar membaca datasheet tiap komponen terlebih dahulu
4. Pasang Logicstate, Sensor soil moisture, sensor lm35, sensor LDR, Gerbang logika AND, resistor, transistor NPN, relay, led, motor, ground, voltmeter DC, dan power supply, ic74247, ic4013, potensiometer, inverter seperti beberapa rangkaian dibawah
5. Coba dijalankan rangkaian apabila ouput hidup (led dan motor), maka rangkaian bisa digunakan.
Kondisi 1 Tanah kering dan suhu >36
Ketika sensor ldr mendeteksi cahaya , maka resistansi dari LDR menjadi
rendah yang menyebabkan output tegangan semakin tinggi, dan arus akan mengalir
dari vcc kemudian masuk ke ldr dan terukur tegangannya sebesar 0,72V, kemudian
masuk ke kaki basis Q3, sehingga Q3 menjadi aktif, dan arus akan mengalir dari
vcc masuk ke R11 masuk ke kaki kolektor Q3 lalu ke emitter dan ke ground. Arus
tidak masuk ke kaki basis Q4, karena tegangan basis Q4 sebesar 0,01 yang mana
transistor Q4 menjadi tidak aktif. Karena Q3 aktif maka arus mengalir dari vcc
kemudian akan mengalir ke relay 3, sehingga relay 3 menjadi aktif. Kemudian
arus mengalir dari baterai ke motor dan ke LED. Kemudian arus diteruskan ke
Relay 1 dan kemudian ke ground. Dan motor dc akan berputar ke kanan yang
menandakan atap menjadi terbuka.
Dan ketika atap terbuka dan suhu yang terdeteksi oleh sensor LM35 besar
sama dari 36 derjat, dan kelembaman tanah rendah yang dideteksi oleh sensor soil
moisture outputnya berlogika 0, Dikarenakan
tidak ada arus yang mengalir ke pin B pada Decoder dan salah satu input dari
gerbang logika AND maka akan menghasilkan input berlogika 0 dan pada LM35
mendeteksi suhu besar dari 36 derjat maka LM35 akan dihubungkan dengan detector,
dan kaki akan terukur tegangan pada kaki positifnya +0,37V dan pada kaki
negatifnya juga +0,36V, dan tegangan output dari opamp sebesar +15V
Dikarenakan
ada arus dari detektor maka di umpan kan arus ke R6 dan masuk ke kaki basis
transistor Q6, dikarenakan ada arus pada transistor Q6, menyebabkan vcc pada RL5
akan aktif. Dikarenakan vcc pada RL4 aktif, maka arus akan mengalir ke koil RL4
dan mengaktifkan RL4 atau berada pada posisi sebelah kiri. Lalu masuk ke RL 5
yang mengakibatkan RL 5 dalam kondisi aktif atau berada pada kondisi kiri. Lalu
arus dari RL5. Karena RL5 aktif, suplay dari RL5 akan mengakibatkan arus
mengalir menuju ke pompa, sehingga pompa akan aktif.
Dan arus dari output op amp tadi juga masuk ke kaki
input gerbang AND(U1) dan output dari gerbang AND(U1) berlogika 1. Lalu output
dari gerbang AND(U1) ke pin A dari BCD Decoder ber logika 1, sehingga 7 segmen bernilai
1. Arus yg masuk ke And(U3) tadi akan berlogika
0 dan 1 dan outputnya berlogika 0. Lalu output tadi masuk ke kaki clock
ic4013 yang mana pin clock ini aktif tinggi. Karena clock tadi berlogika satu
maka Qcomplemen berlogika 1. Dikarenakan Qcomplemen berlogika 1, maka D juga
berlogika 1, lalu output Q ini tidak
aktif atau berlogika 0. Sehingga tidak ada arus megalir ke kaki basis transistor
Q5.
Kondisi 2 Tanah lembab dan suhu <36
Ketika sensor
LDR tidak mendapatkan cahaya maka resistansinya akan meningkat, sehingga output
tegangan dari LDR kecil. Karena output dari LDR kecil maka akan menyebabkan
transistor Q3 tidak aktif, karena tegangan pada kaki basis Q3 hanya sebesar
0,19V. Karena Q3 tidak aktif maka tidak ada arus yang mengalir. Kemudian arus
dari vcc mengalir ke R4 dan diteruskan ke Q4 yang tegangan pada kaki basisnya
sebesar 0,76V sehingga Q4 menjadi aktif. Karena Q4 aktif arus dari vcc akan
mengalir ke relay 2, dank arena relay 2 aktif maka arus akan diteruskan ke
kolektor Q4 kemudian diteruskan ke kaki emitter lalu ke ground. Karena relay
aktif maka koil relay akan berpindah ke kiri, kemudian arus akan mengalir ke
motor lalu mengalir ke R5, yang menyebabkan motor berputar ke kiri yang
menandakan atap tertutup dan juga ditandai dengan LED menyala. Lalu dari motor
dc arus masuk ke Relay 6 lalu ke ground. Arus tidak mengalir ke R12 karena
Relay 3 tidak aktif. Ini mendandakan atap tertutup.
Dan ketika atap tertutup dan
suhu yang terdeteksi oleh sensor LM35 kecil dari 36 derjat, dan kelembaman
tanah tinggi yang terdeteksi oleh sensor soil moisture sehingga outputnya
menjadi 1, maka ada arus yang mengalir ke pin B
pada Decoder. Dan pien B juga terhubung dengan salah satu kaki gerbang AND
sehingga input dari gerbang AND (U3) 1 dan 1, maka outputnya menjadi 1. Lalu
output tadi masuk ke kaki clock ic4013 yang mana pin clock ini aktif tinggi.
Karena clock tadi berlogika satu maka Qcomplemen berlogika 1. Dikarenakan
Qcomplemen berlogika 1, maka D juga berlogika 1, lalu output Q ini tidak aktif atau berlogika 0.
Sehingga tidak ada arus megalir ke kaki basis transistor Q5. Yang menyebabka
Relay 4 dan 5 tidak aktif sehingga menghidupkan LED sebagai indikator.
Kondisi 3
Tanah Lembab Suhu >36
Ketika sensor ldr mendeteksi cahaya , maka resistansi dari LDR menjadi
rendah yang menyebabkan output tegangan semakin tinggi, dan arus akan mengalir
dari vcc kemudian masuk ke ldr dan terukur tegangannya sebesar 0,72V, kemudian
masuk ke kaki basis Q3, sehingga Q3 menjadi aktif, dan arus akan mengalir dari
vcc masuk ke R11 masuk ke kaki kolektor Q3 lalu ke emitter dan ke ground. Arus
tidak masuk ke kaki basis Q4, karena tegangan basis Q4 sebesar 0,01 yang mana
transistor Q4 menjadi tidak aktif. Karena Q3 aktif maka arus mengalir dari vcc
kemudian akan mengalir ke relay 3, sehingga relay 3 menjadi aktif. Kemudian
arus mengalir dari baterai ke motor dan ke LED. Kemudian arus diteruskan ke
Relay 1 dan kemudian ke ground. Dan motor dc akan berputar ke kanan yang
menandakan atap menjadi terbuka.
Dan ketika atap
terbuka dan suhu yang terdeteksi oleh sensor LM35 besar sama dari 36 derjat,
dan kelembaman tanah rendah yang dideteksi oleh sensor soil moisture outputnya
berlogika 1, , maka ada arus yang mengalir ke
pin B pada Decoder. Dan pien B juga terhubung dengan salah satu kaki gerbang
AND sehingga input dari gerbang AND (U3) 1 dan 1, maka outputnya menjadi 1. Lalu
output tadi masuk ke kaki clock ic4013 yang mana pin clock ini aktif tinggi. Lalu
output tadi masuk ke kaki clock ic4013 yang mana pin clock ini aktif tinggi.
Karena clock tadi berlogika satu maka Qcomplemen berlogika 1. Dikarenakan
Qcomplemen berlogika 1, maka D juga berlogika 1, lalu output Q ini tidak aktif atau berlogika 0.
Sehingga tidak ada arus megalir ke kaki basis transistor Q5. Yang menyebabka
Relay 4 dan 5 tidak aktif. Dan pada LM35 mendeteksi suhu besar dari 36
derjat maka LM35 akan dihubungkan dengan detector, dan kaki akan terukur tegangan
pada kaki positifnya +0,37V dan pada kaki negatifnya juga +0,36V, dan tegangan
output dari opamp sebesar +15V kemudian arus diteruskan ke R6 dan masuk ke kaki
basis transistor Q6, dan tegangan yang terukur 0,6V yang menandakan Q6 off. Sehingga
arus tidak mengalir ke relay 4 dan 5 sehingga
menghidupkan LED sebagai indikator.
Download datasheet sensor lm35klik
Download datasheet sensor ldrklik
Download datasheet resistorklik
Download datasheet relayklik
Download datasheet motorklik
Download datasheet ledklik
Download datasheet opampklik
Download datasheet ic4013klik
Download datasheet ic74247klik
Download datasheet potensiometerklik
Download library sensor soil moistureklik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar